Secondary Memory (Auxiliary Memory)
Memori dari CPU sangat terbatas sekali dan hanya dapat menyimpan informasi untuk sementara waktu. Oleh sebab itu alat penyimpan data yang permanen sangat diperlukan. Informasi yang disimpan pada alat-alat tersebut dapat diambil dan ditransfer pada CPU pada saat diperlukan. Alat tersebut dinamakan Secondary Memory (Auxiliary Memory) atau backing storage.
Ada 2 jenis Secondary Storage :
1. Serial / Sequential Access Storage Device (SASD);
Contoh :
a. Magnetic tape, Pada tahun 1950-an magnetic tape telah digunakan pertama kali oleh IBM untuk menyimpan data. Tape ini juga dipakai untuk alat input/output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
b. Punched card, Sejak tahun 1725 telah dirancang sebuah media untuk menyimpan data yang diperkenalkan oleh seorang tokoh bernama Basile Bouchon menggunakan sebuah kertas berforasi untuk menyimpan pola yang digunakan pada kain.
c. Punched tape, Terdapat dua jenis kartu, yaitu jenis 80 kolom dan 96 kolom. Setiap charcater yang ada akan diartikan dengan suatu lubang yang diletakkan pada perpotongan antara baris dan kolom.
1. Direct Access Storage Device (DASD)
Contoh :
a. Magnetic disk
b. Floopy disk, Pada tahun 1969, floppy disk pertama kali diperkenalkan. Saat itu hanya bisa membaca (read-only), jadi ketika data tersimpan tidak dapat dimodifikasi maupun dihapus.
c. Compact disk muncul bermula dari penemuan Laser Disk, namun berukuran lebih kecil. Dikembangkan oleh kerjasama antara SONY dan Philips pada tahun 1979 dan Compact Disk sangat berlimpah di pasaran pada tahun 1982. Sekarang tipe CD dapat menyimpan data sebesar 700MB.
Beberapa pertimbangan di dalam memilih alat penyimpan :
Cara penyusunan data
Kapasitas penyimpan
Waktu akses
Kecepatan transfer data
Harga
Persyaratan pemeliharaan
Standarisasi
HIERARKI STORAGE
Magnetic Tape
Magnetic tape adalah model pertama dari pada secondary memory. Tape ini juga dipakai untuk alat input / output dimana informasi dimasukkan ke CPU dari tape dan informasi diambil dari CPU lalu disimpan pada tape lainnya.
CIRI – CIRI MAGNETIC TAPE :
tape masuk ke dalam keluarga SASD (sequential access storage device) sehingga Hanya dapat diproses secara sequential, yaitu Sebuah record hanya dapat diakses setelah semua record didepannya diakses. Hanya bisa mempunyai struktur file sequential
KARAKTERISTIK MAGNETIC TAPE :
Media :
Terbuat dari mylar
Berlapis oksida logam
Lebar : 0.5 inchi
Tebal : 2 mm
Panjang :
200 feet s/d 6400 feet pada sebuah reel. Panjang tape pada umumnya 2400 feet. Untuk tape yang panjangnya 2400 feet, dapat menampung kira-kira 23.000.000 karakter.
Salah satu karakteristik yang penting dari tape adalah Density (kepadatan) dimana data disimpan. Density adalah fungsi dari media tape dan drive yang digunakan untuk merekam data ke media tape.
Satuan yang digunakan density adalah bytes per-inch (bpi). Bpi (bytes per-inch) ekivalen dengan characters per-inch. Umumnya density suatu berkas adalah :
800 BPI
1600 BPI
6250 BPI
Data direkam secara digit pada media tape sebagai titik-titik magnetisasi pada lapisan ferroksida. Magnetisasi positif menyatakan 1 bit, sedangkan magnetisasi negatif menyatakan 0 bit atau sebaliknya (tergantung tipe komputer dari pabriknya).
Data direkam secara EBCDIC
Terbagi menjadi 9 track,
8 track untuk merekam data (Data Bit)
1 track untuk parity bit
Parity bit
Satu bit yang dipakai untuk error checking
Parity dan Error Control pada Magnetic Tape
Salah satu teknik untuk memeriksa kesalahan data pada magnetic tape adalah dengan teknik parity check.
Ada 2 macam parity check :
(Dilakukan oleh komputer secara otomatis tergantung jenis komputer yang digunakan).
1. Odd Parity (Parity Ganjil);
Jika data direkam dengan menggunakan Odd Parity, maka jumlah 1 bit (yang merepresentasikan suatu karakter) adalah Ganjil.
Jika jumlah 1 bitnya sudah ganjil, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah 0 bit;
tetapi
jika jumlah 1 bitnya masih genap, maka parity bitnya adalah 1 bit.
2. Even Parity (Parity Genap);
Bila kita merekam data dengan menggunakan even parity, maka jumah 1 bit (yang merepresentasikan suatu karakter) adalah Genap.
Jika jumlah 1 bitnya sudah genap, maka parity bit (yang terletak pada track ke-9) adalah 0 bit;
tetapi
jika jumlah 1 bitnya masih ganjil, maka parity bitnya adalah 1 bit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar